Total Tayangan Halaman

Rabu, 09 Maret 2011

Peran Ekonomi Islam di Indonesia

BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Titik awal perkembangan ilmu ekonomi modern dianggap dimulai pada saat adam smith (1723-1790) menerbitkan buku yang berjudul An Inquiri into the Nature and Causes of the Wealth of Nations yang kemudian dikenal dengan Wealth of Nations (1776). Di dalam buku tersebut terdapat pemikiran baru tentang analisis ilmu ekonomi yang terlepas dari belenggu teori moral dan teologis.
Untuk memecahkan masalah ekonomi diperlukan dasar-dasar ilmiah sebagaimana para ahli ilmu alam memahami gejala alam. Gejala ekonomi yang terjadi harus bisa dipecahkan secara ilmiah. Permasalahan-permasalahan yang timbul di bidang ekonomi harus bisa diselesaikan secara ilmiah melalui konsep-konsep ekonomi modern.
Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi adalah kenyataan bahwa adanya jumlah kebutuhan yang tidak terbatas, sedangkan alat pemuas kebutuhan manusia jumlahnya terbatas.

Krisis ekonomi yang terjadi secara global sangat besar sekali pengaruhnya terhadap negara-negara di dunia termasuk di negara kita Indonesia. Krisis ekonomi telah banyak menimbulkan kerugian yang dampaknya tidak hanya mengganggu stabilitas ekonomi namun juga berdampak pada kehidupan sosial politik di Indonesia. Tidak hanya jumlah pengangguran yang bertambah, tingkat kejahatan yang meningkat juga merupakan salah satu dampak yang disebabkan karena krisis ekonomi yang melanda Indonesia.
Para ahli ekonomi dunia sibuk mencari sebab-sebabnya untuk memulihkan perekonomian di negaranya masing-masing termasuk di Indonesia. Sistem ekonomi kapitalis dengan sistem bunganya diduga sebagai penyebab terjadinya krisis. Hal ini mengakibatkan beberapa ahli ekonomi mencoba mencari sistem ekonomi baru yang dianggap bisa mengatasi permasalahan yang timbul akibat krisis ekonomi global. 
Sistem ekonomi Islam mulai dilirik sebagai suatu pilihan alternatif, dan diharapkan mampu mengatasi masalah krisis ekonomi global yang saat ini sedang terjadi. Di beberapa negara sudah mulai diterapkan sistem keuangan syariah yang berdasarkan pada konsep ekonomi Islam. Beberapa konsep ekonomi Islam telah terbukti tahan terhadap krisis ekonomi global yang sedang terjadi.

Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi Global di Indonesia
            Krisis ekonomi global yang terjadi apabila tidak segera diatasi maka akan berdampak buruk bagi kehidupan masyarakat di dunia. Berbagai upaya telah dilakukan untuk bisa mengurangi dampak negatif dari krisis ekonomi global yang melanda hampir sebagian besar negara-negara di dunia.
            Indonesia adalah negara muslim paling besar di dunia dengan jumlah umat Islam kurang lebih 185 juta dari sekitar 206 juta jumlah penduduknya. Di Indonesia, dampak krisis global juga sudah mulai tampak.
Sistem ekonomi Islam mulai dicoba untuk diterapkan di beberapa negara dalam mengatasi krisis ekonomi global termasuk di Indonesia. Indonesia yang mayoritas penduduknya beragama Islam tentu tidak akan sulit dalam menerapkan sistem ekonomi Islam karena penduduknya yang mayoritas beragama Islam. Dengan diterapkannya beberapa konsep ekonomi Islam diharapkan mampu mengatasi dampak krisis ekonomi global yang sedang terjadi.
           
  
BAB II
PEMBAHASAN

Krisis Ekonomi Global di Indonesia
Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia tidak terlepas dari krisis keuangan yang terjadi di Amerika Serikat yang berdampak pada perekonomian beberapa negara termasuk Indonesia. Krisis ekonomi yang melanda beberapa negara di dunia jelas sangat merugikan dan mengganggu stabilitas perekonomian beberapa negara, termasuk Indonesia.

Klasifikasi Sistem Ekonomi di Dunia
Sistem ekonomi yang ada di dunia ini dapat diklasifikasikan (dikelompokkan) berdasarkan beberapa cara.
Berdasarkan mekanisme kordinasinya, terbagi menjadi:

Sistem tradisi (tradition economy)
            Sistem ini berlaku dalam perekonomian yang masih dalam tahap sangat sederhana (subsistence level), kegiatan ekonominya sangat terbatas, serta jumlah penduduknya sedikit dan saling mengenal. Skala produksi masih sangat kecil, hanya untuk kebutuhan sendiri. Kelebihan produksi ditukarkan dengan produksi lain dari keluarga / unit ekonomi lain. Oleh karena itu, sistem kordinasi tradisi tidak dapat diharapkan untuk membangun perekonomian yang modern. Banyak kendala nonteknis, khususnya kepercayaan terhadap takdir, sehingga menghambat motivasi para pelaku ekonomi kelas bawah untuk memperbaiki nasib (keahlian dan produktivitas). Akibatnya, perekonomian dikuasai tuan tanah dan atau para bangsawan, yang mereka anggap sebagai wakil Tuhan. Dalam sistem ekonomi tradisi, masalah terbesar yang dihadapi adalah rendahnya inovasi dan produktivitas, serta buruknya distribusi pendapatan.

Sistem komando (command economy)
Mekanisme kordinasinya berdasarkan komando pusat kekuasaan (central authority), semua kegiatan ekonomi yang penting: produksi, konsumsi dan distribusi, ditentukan oleh lembaga kekuasaan. Walaupun bukan merupakan suatu keharusan, perekonomian komando umumnya merupakan perekonomian yang berideologi sosialisme, marxisme, dan atau komunisme.
Walaupun secara matematis sistem perencanaan terpusat sangat baik sebagai alat alokasi yang efisien, pengalaman tidak membuktikannya! Sampai saat ini tidak ada satupun negara yang menganut perekonomian komando, khususnya negara komunis, yang mampu memberikan keadilan dan kemakmuran kepada rakyatnya.

Sistem pasar (market economy)
Ekonomi pasar mengandalkan interaksi kekuatan antara permintaan dan penawaran sebagai alat alokasi yang efisien. Tingkat harga dan perubahannya menjadi inidikator yang digunakan para pelaku ekonomi. Jika harga makin tinggi maka menunjukkan bahwa permintaan lebih besar daripada penawaran dan sebaliknya. Berdasarkan informasi itulah produsen dan konsumen membuat keputusan atau kebijakan ekonominya.
Kelebihan dari sistem pasar adalah kecilnya peranan pemerintah, yang berarti bisa menekan biaya birokrasi. Tapi, sistem pasar hanya akan memberikan hasil yang baik bila struktur pasar benar-benar persaingan sempurna, yang tidak terhambat oleh dimensi waktu dan tempat. Dunia kita adalah dunia tak terbatas, sehingga pasarpun bukan pasar tak terbatas. Akibatnya, pasar tidak mampu menjadi alat alokasi yang efisien.

Berdasarkan penekanan hak kepemilikan yang diberlakukan, terbagi menjadi:
Sistem kapitalis (capitalist economy)
Sistem ekonomi kapitalis adalah sistem ekonomi yang aset produktif dan atau faktor produksinya sebagian besar dimiliki oleh sektor individu/swasta dengan tujuan utama produksinya menjual untuk memperoleh laba.

Institusi dalam ekonomi kapitalis
hak kepemilikan
keuntungan
konsumerisme
kompetisi
harga

Munculnya semangat kapitalisme membawa dampak negatif antara lain eksploitasi buruh, penguasaan kekuatan ekonomi di tangan pemilik modal dan digunakan sebagai legitimasi kekuatan politik dan atau ekonomi.

Sistem sosialis (socialist economy)
Jika sistem kapitalis percaya bahwa kemakmuran bersama dibangun di atas fondasi kemakmuran individu, sistem sosialis sebaliknya. Kemakmuran individu hanya mungkin tercapai bila berfondasikan kemakmuran bersama. Penguasaan individu atas asset ekonomi harus ditekan sedikit mungkin. Itulah sebabnya, dalam masyarakat sosialis sebagian besar kepemilikan merupakan kepemilikan sosial.

sosialisme-marxisme
Menurut Karl Marx, perkembangan masyarakat (sosial) ekonomi dibagi menjadi 6 tahap:
komunisme awal (tribal communism)
perbudakan (slavery)
feudal (feudalism)
kapitalis (capitalism)
sosialisme (socialism)
komunisme (communism)

sosialisme-komunisme
Dalam analisis Marx, istilah komunis mengacu pada kondisi masyarakat ideal yang kelak akan dicapai oleh manusia, setelah melalui tahap evolusi sosial-ekonomi.

Sistem ekonomi yang diterapkan di negara-negara barat terbukti tidak mampu mengatasi masalah krisis ekonomi global yang sedang terjadi dan sudah tidak sesuai lagi untuk diterapkan, sehingga dibutuhkan suatu sistem perekonomian dengan formula yang baru.

Masalah yang Timbul
Setidaknya ada tiga masalah pokok dari waktu ke waktu yang selalu dihadapi Indonesia, yaitu kemiskinan, kebodohan, dan rendahnya tingkat kesehatan masyarakat.
Masalah yang timbul akibat krisis ekonomi global di Indonesia diantaranya jumlah pengangguran yang meningkat, hal ini disebabkan karena beberapa perusahaan yang tidak bisa bertahan akibat adanya krisis terpaksa melakukan Pemberhentian Hubungan Kerja (PHK) terhadap sebagian karyawannya.
Dengan adanya jumlah pengangguran yang meningkat maka akan meningkatkan tingkat kejahatan atau angka kriminalitas di negeri ini. Hal ini terjadi karena adanya desakan kebutuhan ekonomi yang harus dipenuhi, sedangkan alat pemenuhan kebutuhannya terbatas.
Selain tingkat pengangguran dan angka kriminalitas yang tinggi, masih banyak persoalan-persoalan lain yang akan timbul apabila masalah ini tidak segera diatasi.

Apa yang dimaksud dengan Ekonomi Islam?
            Ekonomi dalam Islam adalah ilmu yang mempelajari segala perilaku manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya dengan tujuan memperoleh falah (kedamaian dan kesejahteraan dunia-akhirat). Di dunia falah diwujudkan melalui pencapaian kondisi maslahah, yaitu kebahagiaan dalam beragama, keselamatan jiwa, kebebasan berintelektual, kebahagiaan berkeluarga, dan berharta benda (Al Ghazali).
            Pemikiran ekonomi Islam lahir dari kenyataan bahwa Islam adalah suatu sistem yang diturunkan oleh Allah SWT kepada seluruh manusia untuk menata seluruh aspek kehidupannya dalam seluruh ruang dan waktu.
Ekonomi dalam Islam
            Ekonomi menempati posisi yang sangat penting dalam ajaran agama Islam. Sejak zaman Nabi Muhammad SAW umat Islam sudah diajarkan bagaimana melakukan kegiatan ekonomi yang sesuai dengan ajaran (syariat) Islam. Islam mengatur bagaimana tata cara mengelola perekonomian ummat sehingga bisa bermanfaat bagi kesejahteraan seluruh umat manusia.
Sistem ekonomi Islam mempunyai perbedaan yang mendasar dengan sistem ekonomi yang lain. Sistem ekonomi Islam terdapat nilai moral dan nilai ibadah dalam setiap kegiatannya sehingga dalam pelaksanaannya seseorang akan merasa bertanggung jawab tidak hanya terhadap sesama manusia tetapi juga ada tanggung jawab kepada Tuhan.

Sebuah Konsep
Islam mengambil suatu kaidah terbaik antara kedua pandangan yang ekstrim (kapitalis dan komunis) dan mencoba untuk membentuk keseimbangan diantara keduanya (kebendaan dan rohaniah). Keberhasilan sistem ekonomi Islam tergantung kepada sejauh mana penyesuaian yang dapat dilakukan diantara keperluan kebendaan dan keperluan rohani / etika yang diperlukan manusia. Sumber utama pedoman ekonomi Islam adalah:
Al Qur’an
As Sunnah
Ijtihad

Prinsip Ekonomi Islam:
kebebasan individu tapi tetap dibatasi oleh hak-hak orang lain
hak terhadap harta milik pribadi
ketidaksamaan ekonomi dalam batasan
kesamaan/kesetaraan sosial
keselamatan sosial
larangan menumpuk kekayaan
larangan terhadap institusi anti-sosial
kebajikan individu dalam masyarakat

Dasar-dasar Ekonomi Islam:
Mencapai masyarakat yang sejahtera di dunia dan akhirat, tercapainya pemuasan optimal berbagai kebutuhan baik jasmani maupun rohani secara seimbang, baik perorangan maupun masyarakat. Dan untuk itu alat pemuas dicapai secara optimal dengan pengorbanan tanpa pemborosan dan kelestarian alam tetap terjaga.
Hak milik relatif perorangan diakui sebagai usaha dan kerja secara halal dan dipergunakan untuk hal-hal yang halal pula.
Dilarang menimbun harta benda dan menjadikannya terlantar.
Dalam harta benda itu terdapat hak untuk orang miskin yang selalu meminta, oleh karena itu harus dinafkahkan sehingga dicapai pembagian rizki.
Pada batas tertentu, hak milik relatif tersebut dikenakan zakat.
Perniagaan diperkenankan, akan tetapi riba dilarang.
Tidak ada perbedaan suku dan keturunan dalam bekerja sama dan yang menjadi ukuran perbedaan adalah prestasi kerja.

Landasan nilai yang menjadi tumpuan tegaknya sistem ekonomi Islam adalah sebagai berikut:
Nilai dasar
Nilai instrumental
Nilai filosofis
Nilai normatif

Contoh Penerapan Konsep Ekonomi Islam
 Muhammad Yunus
            Muhammad Yunus adalah pendiri dan direktur pelaksana Bank Grameen, sebuah bank yang memberikan pinjaman kepada berjuta-juta orang miskin dan pengemis.  Suara yang menggerakkan Muhammad Yunus adalah wahyu Al Qur’an. Al Qur’an mengingatkan manusia agar tidak bersikap konsumtif dan boros.
Membayar zakat merupakan contoh lain dari penerapan konsep ekonomi Islam yang sangat besar sekali manfaatnya. Seandainya seluruh umat Islam di Indonesia membayar zakat, maka dana zakat yang terkumpul ini bisa dialokasikan untuk hal-hal yang bermanfaat sesuai dengan fungsi zakat sehingga Islam yang rahmatan lil alamin akan terwujud di negara Indonesia ini.


BAB III
PENUTUP

Ekonomi Islam: Solusi Alternatif

0 komentar:

Posting Komentar

Tanda Tangan